IVF – BAYI TABUNG

Sekilas IVF

In Vitro Fertilization atau IVF yang dikenal awam sebagai proses bayi tabung, merupakan suatu tehnologi berbantu untuk proses fertilisasi ovum oleh sperma. IVF merupakan suatu modalitas terapi infertilitas yang sekarang sudah berkembang luas dan sering digunakan untuk penanganan infertilitas. Terutama bila penyebab dari infertilitas itu karena faktor sumbatan dari saluran telur dan juga penyebab karena faktor kwalitas dan kwantitas sperma. Berbagai kelainan pada suami biasanya berujung pada kwalitas sperma yang tidak optimal, yaitu bentuk normal yang rendah ( kurang dari 4 % ) dan gerak sperma yang aktif progresif yang berkurang ( < dari 25 % ) yang dikenal sebagai asthenospermia. Jumlah sperma yang lebih rendah dikenal dengan istilah oligospermia ( < dari 15 juta per cc sperma ). Oligospermia berat bila jumlah sperma kurang dari 6 juta / cc. Kelainan ini juga bisa hadir dalam bentuk kombinasi dikenal sebagai oligoasthenospermia.

Prosedur Bayi Tabung

Proses-proses untuk bayi tabung ini meliputi konsultasi persiapan, evaluasi awal, proses penentuan stimulasi ovarium, proses ovum pick up ( OPU ), proses inseminasi ovum dengan sperma pada IVF konvensional atau ICSI – Intra Cytoplasmic Sperm Injection pada proses fertilitas yang dibantu dengan langsung memasukkan sperma ke dalam ovum. Inkubasi untuk menunggu pertumbuhan embryo, dan kemudian proses embryo transfer ( ET ). Dalam proses ET embryo dimasukkan ke dalam rongga rahim.

Dalam konsultasi persiapan akan dijelaskan proses – proses bayi tabung ini. Perkiraan biaya, waktu yang diperlukan dan persiapan evaluasi apa saja yang diperlukan. Dalam proses evaluasi akan dilakukan pemeriksaan ginekologi yang seksama dan juga dilakukan pemeriksaan USG trans vaginal untuk penilaian uterus, ovarium, endometrium. Bila ditemukan faktor yang mungkin akan menghalangi atau berpengaruh buruk untuk implantasi embryo, tentu saja harus dikoreksi terlebih dahulu seperti adanya hydrosalping dan adanya polyp endometrium atau hiperplasia endometrium, mioma di rongga rahim atau endometriosis yang mengakibatkan kista endometrioma.

Sebelum proses stimulasi mungkin perlu dipertimbangkan pemberian obat-obatan untuk meningkatkan kwalitas sperma dan ovum dari pasangan tersebut, mengingat keberhasilan untuk tumbuh kembangnya suatu embryo yang sehat juga sangat tergantung dari kwalitas sperma dan ovum dari pasangan tersebut ( faktor intrinsik fertilitas dari ovum dan sperma ).